Selasa, 08 Desember 2009

SYI'AH DAN DINAMIKA SISTEM POLITIK IRAN


Syi'ah (syi'i al Ali bin Abi Thalib), pengikut setia Ali

Pertemuan Syaqifah
Ahlul Bait
Vilayat al Faqih
Marja'i Taqlid

Bermula dari pertanyaan siapa yang paling berhak menggantikan kepemimpinan umat Islam pasca wafatnya  Rasulullah?
Saat keluarga Rasulullah tengah disibukkan mengurus pemakaman Rasulullah, sekelompok umat Islam mengadakan pertemuan di Syaqifah yang akhirnya memutuskan Abu Bakar as-Shiddiq menjadi khalifah.

Pengikut setia Ali menganggap pertemuan Syaqifah tidak sah karena:
1.Tidak melibatkan Ahlul Bait ( keluarga inti Rasulullah)
2.Yang paling berhak memimpin adalah dari kalangan Ahlul Bait.

Kekecewaan kian bertambah karena  pasca Abu Bakar kepemimpinan berada di tangan Umar, Utsman dari kemudian baru pada Ali sebagai bagian dari Ahlul Bait.

Bahkan dalam kenyataan, kepemimpinan Ali tidak diakui oleh Muawiyah (Gubernur Damaskus); sehingga pecahlah perang antara Ali berhadapan dengan Muawiyah.

Sebagian pengikut Ali yang kecewa  terhadap karena Ali bersedia menerima ajakan gencatan senjata Muawiyah, menyatakan keluar dari barisan dan membentuk kelompok Khawarij. Bahkan kemudian mereka berhasil membunuh Ali.

Dalam perkembangannya putra Ali, Hassan dan Hussain melakukan perang melawan pengganti Muawiyah yaitu putranya yang bernama Yazid. Dalam pertempuran di Kerbala tanggal 10 Muharram, Hassan dan Hussain tewas.

Berbagai peristiwa di atas memiliki implikasi bagi kaum Syi'ah:
1.Mereka merasa sebagai kelompok tersingkir secara sosial-politik dan kritis terhadap kekuasaan
2.Bersedia mati syahid membela hak sebagaimana Ali, Hassan dan Hussein
3. semua pemimpin yang lalim adalah cermin perilaku Muawiyah dan Yazid sehingga harus digulingkan.


Dinasti Kajar sebagai pemimpin/ Shah di Iran pada tahun 1926 mulai meniru program sekularisasi Bapak Turki, Mustapha Kamal al:
1. Melarang ulama berpolitik
2. Melarang pangajaran agama di sekolah umum
3.Mengganti huruf dan bahasa Arab ke bahasa lokal (Persia)
4. Melarang pakaian Purdah dan Surban; diganti Topi Pahlevi


Februari 1979 pecah Revolusi Iran; Shah Reza Pahlevi melarikan diri ke Mesir

1980, USA gagal dalam operasi militer membebaskan para diplomat AS yang disandera para mahasiswa revolusioner Iran sehingga harus memenuhi tuntutan pengembalian semua aset Shah kepada pemerintah baru Iran.